ABSTRAK
Arifin, Nur Fendi. 2013. Pengaruh Latihan Sit up
dan Push up Terhadap Prestasi Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada Siswa Kelas XIIA
SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang.
Skripsi, program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FPIEK IKIP
Budi Utomo Malang.
KATA-KATA KUNCI: pengaruh Sit Up, Push Up, Prestasi Tolak Peluru Gaya Ortodok
Salah satu nomor pada cabang atletik
adalah nomor lempar yang di dalamnya
terdiri dari lempar cakram, lempar lembing, lontar martil dan tolak peluru.Prestasi
pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam
jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang
ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya
semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
Yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini
yaitu, 1) Adakah pengaruh latihan sit-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 2) Adakah pengaruh latihan push-up
terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 3) Apakah ada perbedaan pengaruh
antara latihan sit-up dan push-up terhadap
peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
Dalam penelitian ini bertujuan, 1) Untuk
mengetahui pengaruh latihan set up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru
gaya ortodok? 2) Untuk mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi
tolak peluru gaya ortodok? 3) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan sit-up
dan push-up terhadap peningkatan
prestasi tolak peluru gaya ortodok?
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa
putri kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang. Yang berjumlah 18 siswa,
sedang yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa putri kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji
Kabupaten Malang atau total sampling. Semua sampel dilakukan
pretest dan di bagi menjadi dau kelompok kemudian dipasangkan dengan rumus
A.B.B.A.
Jenis test
yang dipakai adalah menolak peluru dengan gaya ortodok. Perlakuan yang
diberikan berupa latihan Sit up dan Push up selama enam minggu dengan tiga kali
pertemuan dalam seminggu. Data diperoleh melalui
perhitungan antara hasil pretest dan posttest setelah mendapat latihan
(perlakuan).
Kesimpulan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu, (1) perhitungan
uji-t pada test tolak peluru gaya ortodok eksperimen kelompok 1 memiliki nilai
sebesar 2,360 sedangkan
nilai
taraf
signifikansi 5% dan d.b (derajat kebebasan) 8 adalah 2,306, dapat disimpulkan
bahwa nilai
(2,360) >
(2,306), sehingga
hipotesis alternativ dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa ada
pengaruh yang signifikan latihan sit-up terhadap prestasi tolak peluru gaya
ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI PAKISAJI Kabupaten Malang.
(2) perhitungan
uji-t pada tes tolak peluru gaya ortodok eksperimen kelompok
Push up memiliki nilai
sebesar 2,752 sedangkan
nilai
taraf
signifikansi 5% dand.b (derajat kebebasan) 8 adalah 2,306, dapat
disimpulkan bahwa nilai
(2,752) >
(2,306), sehingga hipotesis alternativ dalam penelitian
ini diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan
Push-up terhadap prestasi tolak peluru
gaya ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI PAKISAJI Kabupaten Malang.
(3) Diketahui
harga t kritik/table pada
= 2,120 dan pada
= 2,921, karena dari hasil uji-t antara kedua kelompok
eksperimen yaitu
< t- tabel (1,987.<2,120),sehingga
hipotesis alternativ dalam penelitian ini ditolak. Hal ini berarti tidak
ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan sit up dan push up
terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI
Pakisaji Kabupaten Malang.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga,
antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang
olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya
merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya
Menurut Saputra, YM (2001:2), istilah atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti
“berlomba” atau “bertanding”.
Kita dapat menjumpai kata pentathlon
yang terdiri dari penta
berarti “lima” atau panca athlon
berarti “lomba”. Arti selengkapnya ialah “panca lomba” atau perlombaan yang
terdiri dari lima nomor.
Cabang olahraga atletik adalah ibu
dari sebagian besar cabang olahraga (mother
of sport), di mana
gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar
dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika
pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran
pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan menengah atas, sesuai dengan SK
Mendikbud No. 0413/U/87.
Pelaksanaan perlombaan atletik telah
dilakukan manusia sejak zaman dahulu hingga olimpiade masa kini. Ballesteros
(1979:1), menjelaskan sebagai berikut.
Lebih-lebih atletik merupakan unsur
olahraga yang terpenting bagi olimpiade modern. Atletik itu dilakukan di setiap
negara karena nilai nilai edukatif yang terkandung di dalamnya memegang peranan
penting dalam mengembangkan / peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang
olahraga yang lainnya dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai suatu ukuran
kemajuan suatu negara (Ballesteros 1979:1).
Berdasarkan hal tersebut, kita dapat
menyimak bahwa atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu
penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan
prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik,
khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik
dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial
di bidang olahraga. Sangat tepat kebijakan pemerintah dalam memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat, khususnya cabang atletik. Dimungkinkan
untuk dapat dimanfaatkan dalam rangka permasalahan dan pembibitan. Dengan
pembinaan yang khusus dan terarah, pencapaian tujuan prestasi akan diraih
secara maksimal.
Salah satu nomor pada cabang atletik
adalah nomor lempar yang di dalamnya terdiri dari lempar cakram, lempar
lembing, lontar martil dan tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat
internal, misalnya bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain, sedangkan
faktor yang bersifat eksternal diantaranya faktor pelatih, sarana dan
prasarana, lingkungan dan sosial budaya.
Prestasi pada nomor atletik dapat
dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif
lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan
fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh
seorang atlet. Rusli Lutan (1986:1) menjelaskan sebagai berikut.
Hasil evaluasi dan analisis terhadap
event olahraga tingkat dunia seperti kejuaran dunia, olimpiade dan sebagainya,
menunjukan bahwa atlet yang muncul sebagai juara atau mampu menampilkan
prestasi yang mengesankan adalah yang bersangkutan memiliki karakteristik
psikologis yang cocok dengan cabang olahraga, yang memiliki fisikal yang
menonjol. Yang memiliki penguasaan teknik dan taktik yang sempurna dalam
menempuh latihan selama bertahun-tahun (Rusli Lutan 1986:1).
Tolak peluru merupakan suatu koordinasi gerak menolak yang
eksplosif, karena dalam gerak tersebut dibutuhkan pengerahan kekuatan yang
penuh disertai dengan kecepatan. Kedua unsur tersebut adalah membentuk power.
Untuk memperoleh hasil yang jauh dari suatu gerakan tolak peluru, maka dibutuhkan
power lengan yang besar.
Power diperoleh dari latihan kekuatan dan kecepatan, karena
yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak maka diperlukan power lengan
sebesar-besarnya di samping unsur-unsur yang lain yang diabaikan dalam
penelitian ini. Ada beberapa latihan untuk memperoleh power lengan diantaranya,
Sit up dan Push-up (Manual),
serta bentuk-bentuk latihan yang lainnya. Latihan-latihan itu diawali dengan
latihan kekuatan kemudian dilanjutkan dengan latihan kecepatan secara sistematis.
Atas dasar uraian latar belakang tersebut, maka penulis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh latihan Sit-up dengan Push-up terhadap
peningkatan prestasi tolak peluru dalam cabang olahraga atletik.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh latihan sit-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
2. Adakah pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi
tolak peluru gaya ortodok?
3. Apakah ada
perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan
push-up terhadap peningkatan prestasi
tolak peluru gaya ortodok?
C.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan
set up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi
tolak peluru gaya ortodok?
3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap
peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
D. Pentingnya
Masalah Untuk Diteliti
1.
Bagi
peneliti
a.
Sebagai bekal dan
pengalaman dalam pengkajian ilmu mengenai aspek didalamnya.
b.
Untuk menerapkan secara
langsung teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan guna meningkatkan
penalaran dan pengalaman dalam penelitian.
2.
Bagi
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
a.
Memberi informasi
tentang pengaruh latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru.
b.
Dapat dijadikan bahan
kepustakaan bagi mahasiswa prrogram studi pendidikan jasmani kesehatan dan
rekreasi.
3.
Bagi
guru/ pelatih dan siswa/ atlet.
a.
Bagi guru atau pelatih
dapat menambah wawasan
dengan model latihan yang penting dalam memberikan
latihan atau pembelajaran.
b.
Bagi atlet atau siswa dapat meningkatkan pengetahuan dalam mendapatkan
latihan dan pembelajaran yang
berpengaruh terhadap prestasi tolak peluru.
E. Asumsi Penelitian
Agar penelitian
bisa terarah, maka penulis memberikan asumsi, sebagai berikut.
1. Siswa
memiliki kesempatan sama dalam mengikuti proses belajar disekolah.
2.
Setiap siswa telah
mengetahui dan menguasai teknik tolak peluru karena telah mendapatkan pelajaran
dari guru penjaskes.
3.
Siswa memiliki kekuatan
otot lengan yang berbeda.
4.
Siswa memiliki kekuatan
otot perut yang berbeda.
5.
Rata-rata siswa
mempunyai umur yang sama.
6.
Sarana dan prasarana
guna penelitian memadai.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai
terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto,2010:110). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
hipotesis alternatif, yaitu sebagai berikut.
1. Ada pengaruh latihan sit-up terhadap prestasi tolak peluru
gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji”
2. Ada pengaruh latihan push-up terhadap prestasi tolak peluru
gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji”
3. Ada perbedaan pengaruh antara
latihan sit-up dan push-up terhadap
prestasi tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji”
G. Ruang Lingkup dan
Keterbatasan Penelitian
a.
Ruang lingkup
penelitian
Sasaran variabel
yang diteliti sesuai dengan judul penelitian, adalah Pengaruh latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak
peluru.Selengkapnya, tentang variabel yang diteliti dapat dilihat dari penjabaran
variabel dalam tabel berikut.
Konsep
|
Variabel
|
Indakator
|
Instrumen
|
Pengaruh latihan
sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodoks siswa
kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji.
|
Bebas:
Latihan sit-up
Latihan push-up
Terikat:
Prestasi tolak peluru gaya ortodok
|
Mengikuti latihan sit-up 30 detik.
Mengikuti latihan push-up 30 detik
Melakukan tolak peluru
|
- Stop watch
- Stop watch
- Roll meter
|
b.
Keterbatasan
penelitian
Karena keterbatasan waktu dan tenaga maka peneliti membatasi masalah ini
pada pengaruh latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi
tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji.
Sesuai dengan judul
penelitian, perlu diberi batasan istilah agar tidak salah dalam penafsiran,
adapun batasan istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Pengertian pengaruh
Pengaruh yang dimaksud
adalah pengaruh sebab akibat antara hasil tes variabel dengan kesegaran jasmani
(Sutrisno Hadi, 1978:308).
2. Latihan
Latihan adalah proses
yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang
dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihhan atau pekerjaan (Harsono,
1988:101).
3.
Sit-up
Latihan Sit-up adalah latihan kekuatan perut
biasa dilakukan dengan tujuan memperkuat fleksor pinggul
dan otot perut
(Hengkiriawan, 2012).
4.
Push-up
Latihan push-up adalah suatu jenis senam
kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep
maupun trisep
(Hengkiriawan, 2012).
5. Prestasi
Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang
dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha (A. Tabrani, 1991:22).
6. Tolak
peluru gaya ortodok
Merupakan salah satu cabang atletik pada nomor lempar yang
bertujuan melakukan tolakan sejauh-jauhnya secara sah dan benar menurut aturan
yang ada.