Selasa, 11 Juni 2013

Bola Volly



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh Willam Morgan di kota Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula permainan bola voli adalah mintonette, cara memainkan bola hampir sama dengan permainan badminton. Berkat usaha Morgan bola voli berkembang pesat di Amerika, sejalan dengan perkembangannya oleh Dr.A.T. Halsted Sprngfield diubah namanya menjadi volleyball yang berarti memvoli bola tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian. Tahun 1900 permainan bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli pendidikan Jasmine dari YMCA yang bernama De Gray. Permainan bola voli masuk di Indonesia pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Dengan perkembangan bola voli yang begitu pesat menantang para guru dan ahli untuk menciptakan metode-metode latihan baru dengan kombinasi teknik yang lebih efektif. Sekarang ini permainan bola voli tidak hanya dimiliki oleh negara-negara maju, perkembangannya merata bahkan di Indonesia sudah sampai ke pelosok desa.Untuk dapat menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu memanfaatkan potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dalam cabang olahraga.

Faktor –faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu:
a)      Aspek biologis terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh, struktur tubuh dan gizi.
b)      Aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf.
c)      Aspek lingkungan.
d)      Aspek penunjang.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan blok.Teknikdasarservisdan smash merupakansalahsatuteknikpenyerangan yang menentukanmenangandankalahnyasebuahtimdalamsuatupertandingan.
B..Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan servisdalam bola volly?
b.      Apa yang dimaksud dengan smashdalam bola volly?
c.       Apa sajatahapan smash dalam bola volly?
d.      Apa yang dimaksuddenganFormasidalam bola volly?

C.Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan servisdalam bola volly
b.      Untuk mengetahui apa dimaksud dengan smashdalam bola volly
c.       Untuk mengetahui tahapan smash dalam bola volly
d.      Untukmengetahuiapa yang dimaksuddenganFormasidalam bola volly
BAB II
PEMBAHASAN

A.Servis
Servispadajamansekarangbukanlagisebagaiawaldarisuatupermainanatausekedarmenyajikan bola, tetapisebagaisuatuseranganpertamabagiregu yang melakukanservis.Servisterdiridariservistanganbawahdanservistanganatas.Servistanganatasdibedakanlagiatas tennis servis, floating dancekis.
Service adabeberapamacam:
A.Service atasadalah service denganawalanmelemparkan bola keatasseperlunya. Kemudian Server melompatuntukmemukul bola denganayunantangandariatas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg45mWIMlD3gyJEWy8vDj4fIEcdLPmMOtTBEytOpy1PuQ80eNhHJ_67-IVXW2XysSAGPr14jiOfhKXRun_QduRIxFd289BbtdXCRimo72lvCXV-VsaghvPy4S7PVZOXWnHSE-bB0Aq-Ivc/s320/2709-32_1.jpg
B.Service bawahadalah service denganawalan bola berada di tangan yang tidakmemukul bola. Tangan yang memukul bola bersiapdaribelakangbadanuntukmemukul bola denganayunantangandaribawah.
C.Service mengapungadalah service atasdenganawalandancaramemukul yang hampirsama. Awalan service mengapungadalahmelemparkan bola keatasnamuntidakterlalutinggi (tidakterlalutinggidarikepala). Tangan yang akanmemukul bola bersiap di dekat bola denganayunan yang sangatpendek.

Yang perludiperhatikandalam service
·                     Sikapbadandanpandangan
·                     Lambungkeatasharussesuaidengankebutuhan.
·                     Saatkapanharusmemukul Bola.
Service dilakukanuntukmengawalisuatupertandinganvoli

B.     Smash
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQv0D5IF56O0fwErfAq5yc5VEjd7l7znEJJ5Yb3vNutS6t0QmmlNya3C-tGgS7GKdmWdXUfSVAYw3L4nizpd4GlCtkxCqjiH1VDc9YngS7DOluVDs2vAIwIQKpc4hVRpNR6XQo14JjevM/s1600/23-2-2009-utama2302sts1.jpg
Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik yang selalu  digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan  permainan cepat maka teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan teknik bertahan.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi dalam permainan bola voli adalah aspek bilogis yang terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh dan struktur tubuh serta gizi, dan aspek psikologis, intelektual atau kecerdasan, motivasi, kepribadian, serta koordinasi kerja otot dan saraf. Sedangkan faktor pendukung smash yaitu pemberian bola pada smasher yang bersangkutan serta blok. Blok merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Pada posisi empat dan dua serangan pada umumnya dilakukan dengan bola-bola tinggi, efektif menghasilkan angka. Umpan bola tinggi membentuk daerah sasaran lebih luas sehingga memudahkan smasher untuk menempatkan bola ke daerah sasaran yang diinginkan. Sedangkan pada posisi tiga serangan yang dilakukan dengan bola-bola sedang dan pendek lebih efektif menghasilkan angka karena pola serangan menjadi lebih cepat dan mempersulit lawan untuk melakukan antisipasi datangnya bola.
Smash dapat dilakukan dari semua posisi. Posisi empat, tiga dan dua, posisi ini yang sering dipergunakan untuk menyerang. Dari ketiga posisi tersebut seorang pelatih/guru harus memperhatikan tingkat kesulitan dan posisi yang paling efektif untuk menghasilkan angka sehingga mampu menyusun tim berdasarkan tipe-tipe pemain secara tepat. Tipe-tipe pemain dalam permainan bola voli itu antara lain tipe pemain penyerang, tipe pemain bertahan, tipe pemain pengumpan, tipe pemain serba bisa.
Untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan olahraga menjadi salah satu alat pendidikan. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan dan menjadi cabang olahraga pilihan diseluruh jenjang sekolah. Sekolah harus memberikan prioritas kepada permainan bola voli yang mungkin dilaksanakan di sekolah serta bermanfaat bagi diri anak didik. Metode mengajar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran, walaupun tidak selalu tepat untuk masing-masing kopetensi.
Keberhasilan suatu pembelajaran atau pelatihan sangat dipengaruhi oleh, metode, guru, siswa dan sarana prasaranan yang tersedia. Berkaitan dengan hal itu diharapkan para guru dapat mencari dan menciptakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa maupun peralatan yang tersedia, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Kecakapan guru dalam menyampaikan pembelajaran harus dapat membangkitkan motivasi, mengevaluasi dan menganalisa hasil latihan serta kemampuan guru sendiri dalam menguasai materi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan.
Sedangkan siswa juga harus diperhatikan akan tingkat  kebugaran jasmaninya, bakat dan minat, tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. Yang tidak kalah penting adalah tersedianya sarana dan prasarana yang mencukupi, dengan alat yang cukup akan memberi kesempatan anak untuk dapat melakukan latihan lebih banyak. Dari pengalaman di lapangan mengajarkan kompetensi bola voli dengan sub kopetensi smash ternyata banyak siswa yang mengalami kesulitan/kegagalan. Hal ini dapat dilihat dari hasil, tidak semua siswa dapat melakukan smash dalam permainan bola voli dengan tingkat keberhasilan baik. Di lingkungan masyarakat sulit untuk mendapatkan smaher-smasher yang tangguh, dapat melakukan smash dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Beberapa faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan smash adalah timing/ketepatan, meliputi :
a)      Ketepatan saat melakukan awalan,
b)      Ketepatan saat meloncat,
c)      Ketepatan saat memukul bola.
Ketepatan dalam mengantisipasi terhadap datangnya bola, sangat berpengaruh terhadap tahapan dalam melakukan smash, sehingga semua tahapan dalam melakukan smash dapat dilakukan dengan tepat. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang mampu melakukan gerakan antisipasi dengan sumber/obyek gerakan, lepas dari sumber gerak itu sendiri (gerakan terbuka). Gerakan terbuka merupakan gerakan yang terjadi dipengaruhi oleh obyek yang terdapat atau berasal dari luar tubuh, di luar pengendalian diri. Gerakan ini memerlukan ketepatan koordinasi antara otot, saraf dan indra.
Persepsi kinestetik merupakan kemampuan menggerakkan bagian-bagian tubuh atau keseluruhan tubuh dalam melakukan gerak otot yang mengacu pada indra yang ada pada otot. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa kemampuan koordinasi sangat dipengaruhi dengan tingkat kepekaan dalam menggunakan indera-indera yang terdapat dalam otot-otot. Koordinasi merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh, seseorang dikatakan mempunyai koordinasi baik bila mampu bergerak dengan mudah, dan lancar dalam rangkaian gerakan, iramanya terkontrol dengan baik, serta mampu melakukan gerakan yang efisien.
Smash merupakan serangkaian gerakan terbuka  yang meliputi saat awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat. Keberhasilan smash sangat dipengaruhi  oleh kemampuan kordinasi dan tingkat kepekaan menggunakan indera. Dari permasalahan yang muncul di atas, maka kami bermaksud akan mengadakan pembahasan mengenai hubungan antara tingkat persepsi kinestetik dengan keberhasilan smash. Dengan alasan smash merupakan salah satu senjata pamungkas dalam penyerangan untuk memenangkan setiap set dalam permainan bola voli.
C. Tahapan Smash
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan. Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola. Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah merupakan pukulan serangan. Ada tiga metode penyerangan yang semuanya menjadi efektif yaitu melakukan tip : spike, pelan dan smash, keras. Teknik smash digunakan sebagai senjata untuk menyerang dan mengumpulkan angka dalam permainan bola voli. Mengingat pentingnya hal tersebut maka pelaksanaan teknik smash dalam pertandingan harus efektif. Ada beberapa macam smash menurut macam umpannya yaitu :
a)      Smash normal,
b)      Smash semi,
c)      Smash push,
d)      Smash pull,
e)      Smash pull jalan,
f)        Smash pull straight,
g)      Smash cekis,
h)      Smash langsung, dan
i)        Smash dari belakang.
Dalam permainan bola voli smash didefenisikan tindakan memukul bola dengan meloncat dan masuk ke lapangan lawan. Tindakan memukul bola (smash) ada beberapa tahap. Tahapan tersebut adalah:
a)      Tahap pertama : Run up (lari menghampiri)
b)      Tahap kedua : Take off  (lepas landas)
c)      Tahap ketiga : Hit (memukul saat melayang di udara)
d)      Tahap keempat : Landing (mendarat)
Dari tahap-tahap tersebut dapat diartikan bahwa dalam melakukan smash terdapat beberapa tahap yaitu awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat mendarat. Uraian lebih jelas tahap-tahap tersebut ada di bawah ini :
a)      Tahap Awalan
Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus memperhatikan baik-baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah lebih dahulu, kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola pada saat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net. Kedua lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan ke atas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.
 http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-awalan1.jpg?w=950
Gambar tahap awalan dalam smash (M. Yunus, 1992 : 113)
b)      Tahap meloncat
Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan ( untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus. Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-meloncat.jpg?w=950
Gambar tahap meloncat dalam smash (M.Yunus 1992:113)
c)      Tahap saat memukul bola
Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan. Suharno, (1982 : 34) menyatakan setelah smasher berada di udara dan lengan sudah terangkat ke atas dilanjutkan gerakan memukul bola dan hasil pukulannya akan lebih sempurna apabila smasher menggunakan lecutan tangan, lengan, dan membungkukkan badan merupakan kesatuan gerak yang harmonis.
http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-memukul.jpg?w=950
Gambar tahap memukul bola dalam smash (M.Yunus 1992:113)
d)      Tahap mendarat
Cara mendarat dalam setiap smash sama yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.
http://muslimin40porf.files.wordpress.com/2010/01/tahap-mendarat.jpg?w=950
Gambar tahap mendarat dalam smash (M. Yunus 1992:113)
D.      Formasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8kYfcALODbT4k1bQK781kMWqinVHbWx3u03bfb4GBogQrlOLbyvWk9K2hy_xGrhkLRXz9pQN7SHMJwSY8imhVRcKUiA9UavXspIVOmETh1huoZXsXftSChNZr215vYVXNNcvIhWfho2o/s1600/175px-volleyballrotationsvg1.png

4-2, 6-2, dan 5-1 adalahtigamacamformasistandar yang dikenaldalampermainan bola voli.Untukpertandinganpadakelaspemula, biasanyamenggunakanformasi yang pertama, yaituformasi 4-2.Sedangkanpadapermainankelastinggi, biasanyamenggunakanformasi 5-1.Angka-angkatersebutmengarahpadajumlahpemain yang akanberperansebagaispikerdan setter.
a.       Formasi 4- 2
Yang dimaksuddenganformasi 4-2 adalah, padatimtersebutterdapatempat orang pemain yang akanberperansebagaispiker, dan 2 orang lainnyaakanberperansebagai setter. Padaformasiini, setter biasanyaakanmelakukan set dariposisitengahdepanlapangan. Meskipundemikian, kadang setter jugamelakukan set dariposisidepansebelahkananlapangan. Denganmenggunakanformasiini, makasebuahtimakanselalumemilikidua orang spikerpadabagiandepan.







 
Sm1     Su1      Sm3
 

Su2

Sm4                 Sm2



 

Sistem 4 Smasher- 2 Set upper

Keterangan:         Smasher:               Sm 1, Sm 2, Sm 3, Sm 4
                                Set upper:             Su 1, Su2
           
b.      Formasi 6- 2
Padaformasi 6-2 ini, ke-6 pemaindapatberperansebagaispiker. Dan padasaat yang sama, duadarienampemaintersebutjugadapatberperansebagai setter. Intinya, formasi 6-2 inisamadenganformasi 4-2, yaituakansama-samamemiliki 4 orang pemain yang berperansebagaispikerdan 2 orang pemainsebagai setter. Perbedaannya, yang berperansebagai setter padaformasi 6-2 iniadalahpemain yang beradapadabarisanbelakang.Pemainbelakangakanmasukkedepanuntukmenjadisetter.

Sm1     Sm2     Sm3
 

Sm5

Sm/u 4             Sm/u 6
Sistem6- 2

Keterangan:         Smasher:               Sm 1, Sm 2, Sm 3, Sm 5
                                Set upper dan Smasher:     Sm/u 4, Sm/u 6


c.       Formasi 5- 1
Padaformasi 5-1, hanyaadasatu orang pemain yang akanbertindaksebagai setter. Ketika setter berada di posisidepan (barisdepan), makantimtersebutakanmemiliki 2 orang pemain yang akanberperansebagaispiker. Sedangkanketika setter berada di barisanbelakang,makatimtersebutakanmemiliki 3 orang pemain yang akanberperansebagaispiker.


Sm 1    Su        Sm 3
 

Sm 5

Sm 4                Sm 2



 

Sistem5 Smasher- 1 Set upper

Keterangan:         Smasher:               Sm 1, Sm 2, Sm 3, Sm 4, Sm 5
                                Set upper:             Su










BAB III

PENUTUP
                 
A.Kesimpulan.
Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan blok. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya suatu pertandingan. Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik yang selalu  digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan. Karena permainan bola voli merupakan  permainan cepat maka teknik menyerang lebih dominan dibandingkan dengan teknik bertahan.
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan berlawanan. Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola lebih keras dan lebih menyulitkan bagi penerima bola. Semua sikap memukul bola ke daerah lawan kecuali servis dan blok adalah merupakan pukulan serangan.

B.Saran
Keberhasilan suatu pembelajaran atau pelatihan sangat dipengaruhi oleh, metode, guru, siswa dan sarana prasaranan yang tersedia. Berkaitan dengan hal itu diharapkan para guru dapat mencari dan menciptakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa maupun peralatan yang tersedia, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Kecakapan guru dalam menyampaikan pembelajaran harus dapat membangkitkan motivasi, mengevaluasi dan menganalisa hasil latihan serta kemampuan guru sendiri dalam menguasai materi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan.

DAFTAR PUSTAKA
.
Suharno. 1982. Teknik Permainan Bola Voli, Bandung: Arkola
Wiyoto, Puji. 2005. Kesehatan Tubuh Manusia, Jakarta: Adikarya Cipta
Yunus, Muhammad. 1992. Permainan Bola Besar, Jakarta: Rineka Cipta




v