Selasa, 09 Juli 2013

Pengaruh Latihan Sit up dan Push up Terhadap Prestasi Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada Siswa SMK PGRI Pakisaji Kab Malang

ABSTRAK
Arifin, Nur Fendi. 2013. Pengaruh Latihan Sit up dan Push up Terhadap Prestasi Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada Siswa Kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang. Skripsi, program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FPIEK IKIP Budi Utomo Malang.
KATA-KATA KUNCI: pengaruh Sit Up, Push Up, Prestasi Tolak Peluru Gaya Ortodok
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah nomor lempar yang di dalamnya terdiri dari lempar cakram, lempar lembing, lontar martil dan tolak peluru.Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet.
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu, 1) Adakah  pengaruh latihan sit-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 2) Adakah pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 3) Apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
Dalam penelitian ini bertujuan, 1) Untuk mengetahui pengaruh latihan set up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 2) Untuk mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok? 3) Untuk mengetahui  perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa putri kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang. Yang berjumlah 18 siswa, sedang yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua  siswa putri kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang atau total sampling. Semua sampel dilakukan pretest dan di bagi menjadi dau kelompok kemudian dipasangkan dengan rumus A.B.B.A.
Jenis test yang dipakai adalah menolak peluru dengan gaya ortodok. Perlakuan yang diberikan berupa latihan Sit up dan Push up selama enam minggu dengan tiga kali pertemuan dalam seminggu. Data diperoleh melalui perhitungan antara hasil pretest dan posttest setelah mendapat latihan (perlakuan).
Kesimpulan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini yaitu, (1) perhitungan uji-t pada test tolak peluru gaya ortodok eksperimen kelompok 1 memiliki nilai  sebesar 2,360 sedangkan nilai  taraf signifikansi 5% dan d.b (derajat kebebasan) 8 adalah 2,306, dapat disimpulkan bahwa nilai  (2,360) >  (2,306), sehingga hipotesis alternativ dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan sit-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI PAKISAJI Kabupaten Malang. (2) perhitungan uji-t pada tes tolak peluru gaya ortodok eksperimen kelompok Push up memiliki nilai  sebesar 2,752 sedangkan nilai  taraf signifikansi 5% dand.b (derajat kebebasan) 8 adalah 2,306, dapat disimpulkan bahwa nilai  (2,752) >  (2,306), sehingga hipotesis alternativ dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan Push-up terhadap  prestasi tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI PAKISAJI Kabupaten Malang. (3) Diketahui harga t kritik/table pada = 2,120 dan pada = 2,921, karena dari hasil uji-t antara kedua kelompok eksperimen yaitu < t- tabel (1,987.<2,120),sehingga hipotesis alternativ dalam penelitian ini ditolak. Hal ini berarti tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan sit up dan push up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji Kabupaten Malang.

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya
Menurut Saputra, YM (2001:2), istilah atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba” atau “bertanding”. Kita dapat menjumpai kata pentathlon yang terdiri dari penta berarti “lima” atau panca athlon berarti “lomba”. Arti selengkapnya ialah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan menengah atas, sesuai dengan SK Mendikbud No. 0413/U/87.
Pelaksanaan perlombaan atletik telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu hingga olimpiade masa kini. Ballesteros (1979:1), menjelaskan sebagai berikut.

Lebih-lebih atletik merupakan unsur olahraga yang terpenting bagi olimpiade modern. Atletik itu dilakukan di setiap negara karena nilai nilai edukatif yang terkandung di dalamnya memegang peranan penting dalam mengembangkan / peningkatan prestasi yang optimal bagi cabang olahraga yang lainnya dan bahkan dapat diperhitungkan sebagai suatu ukuran kemajuan suatu negara (Ballesteros 1979:1).

Berdasarkan hal tersebut, kita dapat menyimak bahwa atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang potensial di bidang olahraga. Sangat tepat kebijakan pemerintah dalam memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, khususnya cabang atletik. Dimungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam rangka permasalahan dan pembibitan. Dengan pembinaan yang khusus dan terarah, pencapaian tujuan prestasi akan diraih secara maksimal.
Salah satu nomor pada cabang atletik adalah nomor lempar yang di dalamnya terdiri dari lempar cakram, lempar lembing, lontar martil dan tolak peluru. Faktor tersebut ada yang bersifat internal, misalnya bakat, emosi, suasana hati, motivasi dan lain-lain, sedangkan faktor yang bersifat eksternal diantaranya faktor pelatih, sarana dan prasarana, lingkungan dan sosial budaya.
Prestasi pada nomor atletik dapat dicapai melalui latihan yang khusus dan teratur dalam jangka waktu yang relatif lama. Potensi yang cocok dengan cabang olahraga yang ditekuninya seperti keadaan fisik, penguasaan teknik dan persyaratan lainnya semestinya dimiliki oleh seorang atlet. Rusli Lutan (1986:1) menjelaskan sebagai berikut.
Hasil evaluasi dan analisis terhadap event olahraga tingkat dunia seperti kejuaran dunia, olimpiade dan sebagainya, menunjukan bahwa atlet yang muncul sebagai juara atau mampu menampilkan prestasi yang mengesankan adalah yang bersangkutan memiliki karakteristik psikologis yang cocok dengan cabang olahraga, yang memiliki fisikal yang menonjol. Yang memiliki penguasaan teknik dan taktik yang sempurna dalam menempuh latihan selama bertahun-tahun (Rusli Lutan 1986:1).

Tolak peluru  merupakan suatu koordinasi gerak menolak yang eksplosif, karena dalam gerak tersebut dibutuhkan pengerahan kekuatan yang penuh disertai dengan kecepatan. Kedua unsur tersebut adalah membentuk power. Untuk memperoleh hasil yang jauh dari suatu gerakan tolak peluru, maka dibutuhkan power lengan yang besar.
Power diperoleh dari latihan kekuatan dan kecepatan, karena yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak maka diperlukan power lengan sebesar-besarnya di samping unsur-unsur yang lain yang diabaikan dalam penelitian ini. Ada beberapa latihan untuk memperoleh power lengan diantaranya, Sit up dan Push-up (Manual), serta bentuk-bentuk latihan yang lainnya. Latihan-latihan itu diawali dengan latihan kekuatan kemudian dilanjutkan dengan latihan kecepatan secara sistematis.
Atas dasar uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh latihan Sit-up dengan Push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru dalam cabang olahraga atletik.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Adakah  pengaruh latihan sit-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
2.      Adakah pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
3.      Apakah ada perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?

C.  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengaruh latihan set up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
2.      Untuk mengetahui pengaruh latihan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?
3.      Untuk mengetahui  perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap peningkatan prestasi tolak peluru gaya ortodok?

D.      Pentingnya Masalah Untuk Diteliti
1.        Bagi peneliti
a.         Sebagai bekal dan pengalaman dalam pengkajian ilmu mengenai aspek didalamnya.
b.        Untuk menerapkan secara langsung teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan guna meningkatkan penalaran dan pengalaman dalam penelitian.

2.        Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
a.         Memberi informasi tentang pengaruh latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru.
b.        Dapat dijadikan bahan kepustakaan bagi mahasiswa prrogram studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi.

3.        Bagi guru/ pelatih dan siswa/ atlet.
a.         Bagi guru atau pelatih dapat menambah wawasan dengan model latihan yang penting dalam memberikan latihan atau pembelajaran.
b.        Bagi atlet atau siswa dapat meningkatkan pengetahuan dalam mendapatkan latihan dan pembelajaran yang berpengaruh terhadap prestasi tolak peluru.

E.       Asumsi Penelitian          
Agar penelitian bisa terarah, maka penulis memberikan asumsi, sebagai berikut.
1.    Siswa memiliki kesempatan sama dalam mengikuti proses belajar disekolah.
2.    Setiap siswa telah mengetahui dan menguasai teknik tolak peluru karena telah mendapatkan pelajaran dari guru penjaskes.
3.    Siswa memiliki kekuatan otot lengan yang berbeda.
4.    Siswa memiliki kekuatan otot perut yang berbeda.
5.    Rata-rata siswa mempunyai umur yang sama.
6.    Sarana dan prasarana guna penelitian memadai.

F.       Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul  (Arikunto,2010:110). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis alternatif, yaitu sebagai berikut.
1.    Ada pengaruh latihan sit-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji
2.    Ada pengaruh latihan push-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji
3.    Ada perbedaan pengaruh antara latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji

G.      Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
a.         Ruang lingkup penelitian
Sasaran variabel yang diteliti sesuai dengan judul penelitian, adalah Pengaruh latihan  sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru.Selengkapnya, tentang variabel yang diteliti dapat dilihat dari penjabaran variabel dalam tabel berikut.
Konsep
Variabel
Indakator
Instrumen
Pengaruh latihan  sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodoks siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji.
Bebas:
Latihan sit-up


Latihan push-up


Terikat:
Prestasi tolak peluru gaya ortodok

Mengikuti latihan sit-up 30 detik.
Mengikuti latihan push-up 30 detik


Melakukan tolak peluru

- Stop watch


- Stop watch




- Roll meter
    
b.        Keterbatasan penelitian
Karena keterbatasan waktu dan tenaga maka peneliti membatasi masalah ini pada pengaruh latihan sit-up dan push-up terhadap prestasi tolak peluru gaya ortodok siswa kelas XIIA SMK PGRI Pakisaji.
Sesuai dengan judul penelitian, perlu diberi batasan istilah agar tidak salah dalam penafsiran, adapun batasan istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.        Pengertian pengaruh
Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh sebab akibat antara hasil tes variabel dengan kesegaran jasmani (Sutrisno Hadi, 1978:308).
2.      Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihhan atau pekerjaan (Harsono, 1988:101).
3.      Sit-up
Latihan Sit-up adalah latihan kekuatan perut biasa dilakukan dengan tujuan memperkuat fleksor pinggul dan otot perut (Hengkiriawan, 2012).
4.      Push-up
Latihan push-up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep (Hengkiriawan, 2012).
5.    Prestasi
Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha (A. Tabrani, 1991:22).
6.      Tolak peluru gaya ortodok
Merupakan salah satu  cabang atletik pada nomor lempar yang bertujuan melakukan tolakan sejauh-jauhnya secara sah dan benar menurut aturan yang ada.